Senyum adalah tangisku,
Tangis adalah lukaku...
Indah dunia tak terasa oleh derita
Luka hati slalu ada mengikutiku.
Tuhan ku ingin seperti mereka
Tak ada air mata yang terjatuh lagi
Semua ku serahkan kepada-Mu
Jalan yang terbaik pasti untukku.........
Ingin ku raih cahaya
Ingin semua berbeda
Mungkin ini yang terbaik dalam hidupku
Tapi semua bukanlah yang aku mau oh.......
Tuhan ku ingin seperti mereka
Tak ada air mata yang terjatuh lagi
Semua ku serahkan kepada-Mu
Jalan yang terbaik pasti untukku....
Tuhan ku ingin seperti mereka
Tak ada air mata ooohhhh
Semua ku serahkan kepada-Mu,
Jalan yang terbaik untuk aku.......
Tuhan ku ingin seperti mereka
Tak ada lagi luka, tak ada derita
Tapi aku hanya manusia yang hanya meminta
Kau menentukannya, Kau menentukannya, Kau menentukannya.......
Tangis adalah lukaku...
Indah dunia tak terasa oleh derita
Luka hati slalu ada mengikutiku.
Tuhan ku ingin seperti mereka
Tak ada air mata yang terjatuh lagi
Semua ku serahkan kepada-Mu
Jalan yang terbaik pasti untukku.........
Ingin ku raih cahaya
Ingin semua berbeda
Mungkin ini yang terbaik dalam hidupku
Tapi semua bukanlah yang aku mau oh.......
Tuhan ku ingin seperti mereka
Tak ada air mata yang terjatuh lagi
Semua ku serahkan kepada-Mu
Jalan yang terbaik pasti untukku....
Tuhan ku ingin seperti mereka
Tak ada air mata ooohhhh
Semua ku serahkan kepada-Mu,
Jalan yang terbaik untuk aku.......
Tuhan ku ingin seperti mereka
Tak ada lagi luka, tak ada derita
Tapi aku hanya manusia yang hanya meminta
Kau menentukannya, Kau menentukannya, Kau menentukannya.......
Itu lirik lagunya
rename OST. Surat Kecil Untuk Tuhan
Nyayat hati pastinya. Aku tahu lagu
itu sejak aku menonton film Surat Kecil Untuk Tuhan. Memang kisah hidupku tak
sama dengan kisah sang gadis yang menjadi tokoh utama didalam film itu. hanya
kisah perceraian kedua orang tualah yang
sama. Tapi entah kenapa lagu itu selalu mewakilkan perasaan ini. Pintaku sama
sepertilagu itu, aku hanya meminta tak ada lagi air mata yang akan terjatuh
dari kelopak mata ini, Tuhan.
Aku tahu, aku bukan siapa-siapa, aku
tak pantas terlalu meminta kepada-Mu Tuhan. Tapi kau hanya ingin hidupku
dihiasi dengan senyuman, tak hanya dengan air mata. Mereka bisa melihatku
selalu tersenyum, tertawa, riang gembira. Tapi mereka tak tahu apa yang aku
rasakan. Apa yang aku rasakan saat melihat senyum dan tawa kebahagiaan yang
tulus dari mereka, tak dibuat-buat seperti aku.
Aku hanya ingin senyum dan tawa yang
tulus dari hati dan batinku, bukan karena keterpaksaan. Bukan hanya karena
untuk ikut bersenang bersama mereka. Aku ingin senyum dan tawa yang utuh. Aku ingin
seperti mereka, yang bisa dengan mudah menjalani hidup. Sedangkan aku ?
rintangan dan cobaan berat selalu datang silih berganti.
Aku tahu Engkau tak akan memberikan
kemudahan dalam hidup, aku juga tahu baik hidupku maupun hidup mereka pasti tak
ada yang mulus. Tapi mengapa hidupku sungguh berat ? rintangan ini , cobaan
ini, aku tahu pasti aku bisa melewatinyanya. Aku tahu aku sanggup menghadapi
semua. Tapi tak selamanya kau bisa menerima semua dengan ikhlas. Aku berusaha
untuk ikhlas, memang. Aku juga berusaha untuk tidak mengeluh walau sebenarnya
aku sangat ingin mengeluh.
Aku juga tahu Engkau menjalankan
semua ini sesuai dengan rencana-Mu. Sesuai dengan apa yang Kau inginkan. Sesuai
dengan porsiku sebagai umat-Mu. Dan ini semua memang harus aku terima dengan
lapang dada. Aku hanya membutuhkan satu saja kesempatan dalam hidupku untuk
bisa senyum dan tertawa tanpa beban. Tapi rasanya tak mungkin. Aku hanya bisa
mengikhlaskan semua ini, Tuhan. Ikhlas atas semua yang terjadi pada diriku ini.
Ikhlas atas apa yang aku jalani. Ini semua Rencana-Mu.
Terkadang aku berpikir untuk pergi ke
suatu tempat yang jauh, indah, sejuk, sepi, dan damai. Aku ingin menenangkan
diri. Aku ingin berteriak melepaskan semua beban dan penat yang selama ini
menghantui hidupku. Aku ingin menikmati hidup tanpa beban, penat, masalah, dan
halangan. Aku ingin hidup normal seperti mereka. Hidup yang sewajarnya. Tak penuh
derita sepertiku ini. Aku ingin terbang bebas di udara untuk menghirup semua
karunia yang telah Kau berikan. Aku ingi pergi meninggalkan semua beban hidupku
walau hanya sejenak. Dan jika bisa aku ingi meninggalkan dunia fana ini agar
aku bisa bertemu dan mengadu kepada-Mu Tuhan, dan aku berharap aku tak kembali
ke bumi lagi. Semua kuserahkan padamu Tuhan. Hidupku Milik-Mu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar